Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

FLS2N 2010

wah, gak kerasa udah lewat satu tahun yang lalu. gua, dwitia, anisa, fiyo, dan abbas ikut FLS2N di Surabaya. kita berlima ngewakilin Lampung dalam cabang seni tari tradisional. itu bener-bener seru, sampe kita berlima, gak bener-bener yakin kalau itu semua memang nyata. Kita pergi dari Lampung pagi-pagi bareng rizal, zulfikar, kevin, rahadian, dan panji (kebetulan mereka berlima juga mewakili Lampung di cabang seni musik tradisional). anak-anaknya aja udah rame, kan??? belum ditambah dengan Bu Rita (si kepala sekolah), Kak Dadang (si koreografer dan juru rias), dan Kak Adi (si cubby pemusik yang handal). hebohlah tahun 2010, SPANDAWA tercinta benar-benar digoyang. kita pergi dengan seragam batik yang dibagi dari Provinsi, warnanya biru (sampe sekarang baju itu masih ada di lemari gantung gua, gak taulah gua kapan lagi baju itu bisa gua pake). biar keliatan kompak, kita yang cewek-cewek, jahit baju barengan, jahit rok barengan, beli sendal barengan, eitss narik kopernya juga barengan. pokoknya kita semua kompak deh hari itu. jalan di depan kelas gua VIII A, serasa pramugari paling seksi di dunia (dasar konyol).
Kita pergi bareng-bareng ke Branti nya, gua, dwi, anisa bareng dengan kak Dadang di mobil suaminya Bu Rita, kita ngobrol sepanjang jalan, sedangkan fiyo yang duduk di sebelah kak Dadang, pucat. penyakit tifusnya kambuh, kesian ngeliat fiyo yang lemes itu... Nah, sementara abbas kejebak di mobilnya Sadam sendirian, dan mungkin dia lagi ngedumel sekarang. Bla... bla... bla... nyampelah kita di Branti, eh ternyata Mamah sama Rosa ikut juga, bareng mobilnya keluarga anisa.
disana koper kita dikasih label nama, biar gak ketuker kali, terus kita disuruh tanda tangan berlembar-lembar sama Panitianya, habis itu kita dapetlah baju kaos seragam, ada tulisan "LAMPUNG" di belakangnya. habis dari situ kita semua masuk, mau pemeriksaan (gak tau gua, itu apa istilahnya). terus nunggu deh di ruangan gede yang dikelilingin kaca bening, jadi dari pojok ruangan aja kita bisa tau apa yang ada di luar sana.
Nah, inilah saatnya naik pesawat, kita jalan iring-iringan, anginnya kenceng, mataharinya cerah, dan suara mesin pesawatnya berdengung. bagus banget kalau seandainya bisa sempet foto, uhhg, tapi sialnya waktu itu gak sempet sih. kita naik tangga pesawat dan langsung di sapa pramugarinya, di arahin di mana tempat duduk kita sesuai dengan tiket yang kita bawa. waktu itu gua duduk di perut pesawat, gua duduk di kursi tengah, dan ternyata kursi yang deket jendela itu kosong, kursi yang di pinggir sebelah gua yang duduk malah ibi-ibu (uhhg, kurang asikk). Yang bikin gua gondokan lagi, di kursi seberang tapi masih sebaris dengan kursi kua itu, ada dzulfikar cordova dengan fiyo di sebelahnya. si dzul ngongek gua, katanya muka gua angong, gak kontrol, dan ketara takutnya pas pesawat lepas landas (tapi perasaan gua, muka gua udah di kontrol kok, aiiihh mungkin anak itu aja yang sengaja ngelebih-lebihin). gua baru tau, kayak gini ternyata sensasi di dalam pesawat, mungkin gua kena serangan MABUK UDARA. #lohh?
Tibalah kita Di Bandara Soekarno-Hatta, akhirnya nyampe juga di Jakarta ... kita ketemu dengan kontingen dari provinsi lain juga... kita foto-foto di sana. penasaran dengan minuman kaleng yang di beli dengan uang koin itu, (kayak yang di film-film Korea itulah, MESIN MINUMAN KALENG) tapi disini bedanya, tiketnya uang kertas, dan gak terima uang buruk. buktinya uang cebannya Kevin yang udah kusut itu keluar lagi, ditolak dengan mesinnya. Habis itu kita semua nunggu di ruang tunggu sampai akhirnya kita jalan di loron panjang yang kesebar ke semua penjuru, kalau gak paham dengan tujuan, mugkin bisa kesasar deh... sampailah di pesawat, kali ini udah agak paham, kan udah mau dua kali... masa kebodohan yang pertama harus keulang lagi???
seperti biasa, gua langsung pake sabuk pengaman dan duduk nyantai di kursi gua itu, ternyata kursinya masih nyaman , kursi pesawat yang pertama, yang ini bahan kursinya dari kulit, jadi agak keras. gua mulai bisa enjoyed, gua mulai menikmati kalau sebenernya gua lagi terbang, lagi di udara. awan-awan yang selama ini dalam bayangan gua itu adalah benda yang bentuknya asimetris dan berliku-liku, ternyata disini, gua baru tau awan itu bentukya bergerombol yang acak-acakan, tapi itulah yang buat bentuknya sama kayak bunga... bagus banget deh... setelah gua bergulat dengan awan-awan yang seberapa itu, gua tertarik dengan majalah yang ada di depan mata gua ini, gua ambillah dan ternyata itu majalah jualan, sejenis majalah Sophie Martin, gitu deh. gua lagi ngebolak-balik halaman majalahnya tiba-tiba pramugarinya dateng dan nawarin barang-barang yang selama ini gua koleksi (Accecories) tapi gua langsung mikir, pasti mahal!!! ya sudahlah gak jadi akhirnya. habis itu, gua bongkar-bongkar tas yang ada di belakang kursi tempat dududk di depan gua, gua nemu yang namanya Kantong Muntah. perjalanan dari Jakarta ke Surabaya ini jauh lebih panjang dari perjalanan Lampung ke Jakarta.

1 komentar: